Sastrawan Indonesia merupakan sebuah sebutan atau julukan bagi para penulis sastra, ahli sastra, sarjana, atau yang lain sebagainya namun masih masuk dalam diksi klasik.
Arti dari kata sastra sendiri adalah sebuah bahasa atau kata-kata yang diungkapkan dalam bentuk yang berbeda. Sehingga, bahasa tersebut mungkin tidak akan anda temukan di kehidupan sehari-hari.
Beberapa bahasa tersebut biasanya terangkum dalam beberapa kitab. Menjadi seorang sastrawan bukanlah hal yang mudah. Harus memiliki banyak dan pengetahuan dalam hidupnya.
Karena dalam mengungkapkan dan menuliskan sebuah karya memerlukan wawasan yang luas. Baik itu wawasan dari segitu kondisi lingkugan yang ada dan juga wawasan mengenai bahasa sastra. Sastrawan Indonesia
Tanpa keduanya mungkin seorang sastrawan akan mengalami kegagalan dalam memuat karyanya yang paling baik. Dan tidak menutup kemungkinan akan gagal untuk menjadi seorang sastrawan.
Menjadi seorang Sastrawan Indonesia yang hebat dan menghasilkan berbagai karyanya yang terbaik tidak harus seseorang yang sudah berumur banyak. Seseorang yang masih muda justru memiliki peluang yang cukup banyak untukmenjadi sastrawan muda yang terbaik.
Mengapa? Karena semangat mereka akan lebih besar ketika masih muda dibandingkan seseorang yang umurnya sudah cukup banyak. Indonesia memiliki banyak Sastrawan Indonesia hebat. Berikut ini adalah dua sastrawan yang mampu menghasilkan karya terbaik dan sampai membuat pembacanya merinding.
Sastrawan Indonesia yang pertama adalah Goenawan Mohammad. Goenawan Moehammad lebih dikenal dengan nama singkatannya yaitu GM. Beliau memang sebagai Sastrawan Indonesia sekaligus budayawan.
Bisa anda bayangkan jika ada seorang sastrawan yang sukses namun ia juga seorang budayawan. Karya-karya yang dihasilkannya pasti tidaklah sembarangan.
Goenawan Mohammad memiliki pandangan liberal. Pemikirannya terhadap situasi dan kondisi pada saat itu juga sangatlah terbuka. Pemikiran yang terbuka inilah yang mempengaruhi hasil karya yang dibuatnya pada masa itu.
Beberapa karya yang beliau tulis berupa sajak. Sajak merupakan suatu bentuk karya sastra tulis yang tidak terikat dengan sebuah peraturan karya. Sehingga, penulis bebas mengungkapkan apa yang ada di fikirannya dengan bahasanya sendiri.
Sajak merupakan bagian dari puisi Melayu. Sajak dianggap sangat mementingkan keselarasan bunyi ketika karya tersebut dibacakan. Adda beberapa ciri sajak yang perlu diketahui.
Yang pertama adalah membentuk suatu pola tertentu atau bebas, kemudian bahasa yang digunakan di dalamnya dipengaruhi dengan irama, lagu, dan harmonisnya sebuah bunyi. Baris yang terdapat pada sajak terbentuk dalam suatu pola tertentu.
Kemudian, sastrawan yang kedua adalah Sutardji Calzoum Bachri. Sutardji Calzoum Bachri berhasil membuat sebuah puisi yang berbeda dari biasanya.
Puisi yang dibuat beliau akan sangat mirip dengan mantra. Ini menjadi salah satu keunikan dari sastrawan tersebut. Karena beliau dapat membungkus rapi sebuah puisi yang biasa menjadi tidak biasa dan sangatlah unik.
Bahasa yang banyak digunakan di dalam karya yang dibuatnya adalah figuratif. Figuratif merupakan suatu bahasa yang sering dipakai oleh para penyair untuk mengungkapkan suatu hal tetapi dalam bentuk dan tata bahasa yang berbeda dari biasanya. Sastrawan Indonesia
Untuk orang yang tidak terlalu mengerti tentang figuratif tentu akan merasa kebingungan ketika akan membaca sebuah karya yang menggunakan bahasa figuratif. Bahasa ini memiliki kandungan untuk menyatakan kiasan maupun lambang
Ketahui lebih jauh tentang Biografi Goenawan Mohamad
Merinding mengambarkan seperti melihat hantu , lebih cocok pakai kata mengetarkan hati . karena bisa salah arti nanti , thanks buat informasinya min