Indonesia memiliki banyak penduduk. Diantara sekian banyak warga Indonesia, beberapa dari mereka ada yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang sastrawan.
Namun, bagaimana kesuksesan ia untuk menjadi seorang sastrawan yang terkenal dan menghasilkan kerya terbaik tergantung pada diri mereka sendiri.
Nah, kali ini kita akan bersama membahas tentang beberapa sastrawan yang menghasilkan karya sangat fenomenal. Bahkan masih dikenang meskipun si pembuat karya tersebut telah tiada.
Sastrawan yang pertama bernama W.S.Rendra. Adakah yang tidak mengenal tokoh ini? Jika anda tidak mengenalnya, mungkin anda kurang banyak membaca karya-karya terbaik sastrawan Indonesia.
Karena sampai saat ini pun banyak orang yang mengenal dan bahkan mengagumi sosok W.S.Rendra. Sastrawan ini dulunya lahir di daerah Solo, Jawa Tengah pada tahun 1935.
Pada masa itu, beliau memiliki peran yang sangat penting di kesusastraan di Indonesia karena karya yang dihasilkannya sangatlah fenomenal. Beliau juga mampu mengubah puisi menjadi kata atau bahasa yang mungkin akan sangat indah ketika seseorang mendengarnya.
Lalu, sastrawan yang kedua adalah Widji Thukul. Melalui banyak karya yang dibuatnya, beliau berorasi untuk melawan Orde Baru yang mungkin akan menghasilkan banyak masalah untuk masyarakat Indonesia.
Banyak karya yang dibuatnya memberi semangat untuk para kaum yang selama ini mengalami penindasan. Karena mereka memang sangat membutuhkan semangat dan dorongan yang membara meskipun itu melalui tulisan.
Karena terkadang tulisanlah yang mampu menyulut semangat untuk ada di dalam diri seseorang. Hal yang dilakukan oleh Widji Thukul ini tentu memiliki tujuan yang baik.
Agar masyrakat di Indonesia tidak diam saja ketika mengalami penindasan. Mereka juga memiliki hak untuk hidup nyaman dan tentram. Namun, sangat disayangkan bahwa tidak ada yang mengetahui keberadaan Widji Thukul.
Kemudian, sastrawan yang ketiga bernama Sitor Situmorang. Dari namanya saja, kita semua pasti bisa menebak bahwa beliau memiliki darah keturunan Batak.
Padahal, Sitor berasal dari Sumatera Utara. Pada awal mula masa karirnya, beliau menjadi seorang jurnalis. Beliau memang seorang penulis puisi, tetapi ada karya lain yang juga ditulis olehnya. Karya tersebut adalah esai dan cerita pendek.
Sastrawan yang keempat kali ini bernama Chairil Anwar. Orang yang hidup di zaman dulu sampai sekarang pun pasti mengenal sosok ini.
Mengapa? Karena beberapa karyanya seringkali dimunculkan sebagai soal ujian di beberapa sekolah. Oleh karena itu, tidak heran jika para pemuda Indonesia sangat mengenal sosok Chairil Anwar melalui karya-karyanya.
Chairil Anwar disebut sebagai Si Bintang Jalang. Bahkan, beliau juga dinobatkan oleh H.B Jasin sebagai pelopor sastrawan pada tahun 45.
Karena beliau, banyak sastrawan baru yang bermunculan dan berusaha untuk menghasilkan karya terbaik. Tentunya ini menjadi hal yang sangat baik untuk perkembangan kesusastraan di Indonesia pada masa itu.
Sehingga, Chairil Anwar memiliki peran yang cukup penting. Karya yang sangat legendari dari Chairil Anwar berjudul Aku. Diantara kalian pasti ada yang pernah membaca puisi ini.
Sastrawan hebat ini lahir di Medan pada tanggal 16 Juli 1922. Karya yang dihasilkannya mampu mengobarkan semangat kehidupan diantara masyarakat.
Banyak puisi yang ia ubah menjadi sebuah tajuk kematian, pemberontakan, dan lain sebagainya. Namun, sangat disayangkan beliau meninggal pada usia yang cukup muda.
Yaitu pada usia 26 tahun. Meskipun begitu, karyanya masih tetap hidup sampai saat ini. Terutama dalam dunia pendidikan yang masih melibatkan karya dari Chairil Anwar.